Metodologi untuk merancang pengujian atas rancian saldo utang usaba
Nama : Tiara Shafira
No. Urut : 11
Kelas : B
Tanda Tangan :
AUDIT SIKLUS AKUISISI DAN PEMBAYARAN : PENGUJIAN PENGENDALIAN, PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI, DAN UTANG USAHA
Halaman 193 – 195
Metodologi untuk merancang pengujian atas rincian saldo utang usaha
Terdapat 3 tahap dalam Metodologi untuk merancang pengujian atas rincian saldo utang usaha :
Tahap I Tahap II Tahap III
Mengidentifikasi risiko bisnis yang mempengaruhi utang usaha
Menetapkan materialitas kinerja dan menilai risiko inheren untuk utang usaha
Menilai risiko pengendalian untuk siklus akuisisi dan pembayaran. Merancang dan melaksanakan pengujian substantif atas transaksi untuk siklus akuisisi dan pembayaran
Merancang dan melaksanakan prosedur analitis untuk utang usaha
Merancang pengujian atas rincian saldo utang usaha untuk memenuhi tujuan audit yang berkaitan dengan saldo
Apabila pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi menunjukan bahwa pengendalian beroperasi secara efektif, dan hasil prosesur analitis memuaskan, auditor akan mengurangi pengujian atas rincial saldo utang usaha. Tapi karena utang usaha cenderung material bagi sebagian besar perusahaan, maka auditor selalu melaksanakan pengujian atas rincian saldo.
(1) Mengidentifikasi Risiko Bisnis Klien yang Mempengaruhi Utang Usaha
Auditor harus memahami sifat perubahan sistem untuk mengidentifikasi Apakah risiko bisnis klien dan pengendalian manajemen yang terkait mempengaruhi kemungkinan salah saji yang material dalam utang usaha
(2) Menetapkan Materialitas Kinerja dan Menilai Risiko Inheren
Auditor sering menilai risiko inheren sebagai sedang atau tinggi mereka peduli dengan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo Cutoff dan kelengkapan karena berpotensi menimbulkan kurang saji saldo akun.
(3) Menilai Risiko Pengendalian dan Merancang serta Melaksanakan Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif Atas Transaksi
Auditor harus memiliki pemahaman yang menyeluruh tentang bagaimana pengendalian tersebut berhubungan dengan utang usaha.
Pengaruh Pengendalian internal klien terhadap pengujian utang usaha dapat diilustrasikan dengan dua contoh
a) Mengasumsikan klien memiliki Pengendalian internal yang sangat efektif terhadap pencatatan dan pembayaran akuisisi. Dalam situasi ini verifikasi utang usaha memerlukan sedikit upaya auditor untuk menyimpulkan bahwa Pengendalian internal beroperasi secara efektif.
b) Mengasumsikan bahwa laporan penerimaan tidak digunakan, klien menunda pencatatan akuisisi hingga pengeluaran kas dilakukan, tagihan dibayar beberapa bulan setelah tanggal jatuh tempo. Pada keadaan seperti ini diperlukan pengujian atas rincian saldo utang usaha yang ekstensif untuk menentukan apakah utang usaha telah dinyatakan benar pada tanggal neraca.
(4) Merancang dan Melaksanakan Prosedur Analitis
Penggunaan prosedur analitis digunakan untuk mengungkapkan salah saji utang usaha. Auditor harus membandingkan total beban tahun berjalan dengan tahun sebelumnya untuk mengungkapkan salah saji utang usaha serta akun beban.
Menurut Islahuzzaman ( 2007 ) Keefektifan dan keefisienan hasil pelaksanaan prosedur analitis tergantung pada beberapa faktor yaitu : Sifat Asersi, yaitu asersi dari suatu akun yang kemungkinan salah saji nya tidak akan terlihat dari pemeriksaan bukti rinci atau bila bukti yang rinci tidak langsung tersedia ; Hubungan yang Masuk Akal dan yang dapat Diprediksikan, yaitu Bahwa data yang diperbandingkan harus mempunyai hubungan yang masuk akal dan dapat diprediksikan sehingga auditor dapat mencapai kesimpulan yang benar dari pengujian yang dilakukan ; Ketersediaan Serta Keandalan Data yang digunakan dalam mengembangkan pengharapan auditor, sesuai dengan tingkat keyakinan yang diharapkan dari pelaksanaan prosedur analitis dan ketetapan dari pengharapan sehingga auditor mampu mendeteksi dan memeriksa penyimpangan yang ada baik secara individu atau kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
Arrens, A. A., Randal, J. E., & Mark, S. B. 2012. Auditing and assurance service: An integrated approach. Prentice Hall.
Islahuzzaman. 2007. Pengaruh Persepsi Senior Auditor Atas Tingkat Kompetensi Pihak
Pemberi Informasi Terhadap Pelaksanaan Prosedur Analitis. Jurnal Riset Manajemen 7
(01), 93-112. Universitas Widyatama. Bandung
No. Urut : 11
Kelas : B
Tanda Tangan :
AUDIT SIKLUS AKUISISI DAN PEMBAYARAN : PENGUJIAN PENGENDALIAN, PENGUJIAN SUBSTANTIF ATAS TRANSAKSI, DAN UTANG USAHA
Halaman 193 – 195
Metodologi untuk merancang pengujian atas rincian saldo utang usaha
Terdapat 3 tahap dalam Metodologi untuk merancang pengujian atas rincian saldo utang usaha :
Tahap I Tahap II Tahap III
Mengidentifikasi risiko bisnis yang mempengaruhi utang usaha
Menetapkan materialitas kinerja dan menilai risiko inheren untuk utang usaha
Menilai risiko pengendalian untuk siklus akuisisi dan pembayaran. Merancang dan melaksanakan pengujian substantif atas transaksi untuk siklus akuisisi dan pembayaran
Merancang dan melaksanakan prosedur analitis untuk utang usaha
Merancang pengujian atas rincian saldo utang usaha untuk memenuhi tujuan audit yang berkaitan dengan saldo
Apabila pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi menunjukan bahwa pengendalian beroperasi secara efektif, dan hasil prosesur analitis memuaskan, auditor akan mengurangi pengujian atas rincial saldo utang usaha. Tapi karena utang usaha cenderung material bagi sebagian besar perusahaan, maka auditor selalu melaksanakan pengujian atas rincian saldo.
(1) Mengidentifikasi Risiko Bisnis Klien yang Mempengaruhi Utang Usaha
Auditor harus memahami sifat perubahan sistem untuk mengidentifikasi Apakah risiko bisnis klien dan pengendalian manajemen yang terkait mempengaruhi kemungkinan salah saji yang material dalam utang usaha
(2) Menetapkan Materialitas Kinerja dan Menilai Risiko Inheren
Auditor sering menilai risiko inheren sebagai sedang atau tinggi mereka peduli dengan tujuan audit yang berkaitan dengan saldo Cutoff dan kelengkapan karena berpotensi menimbulkan kurang saji saldo akun.
(3) Menilai Risiko Pengendalian dan Merancang serta Melaksanakan Pengujian Pengendalian dan Pengujian Substantif Atas Transaksi
Auditor harus memiliki pemahaman yang menyeluruh tentang bagaimana pengendalian tersebut berhubungan dengan utang usaha.
Pengaruh Pengendalian internal klien terhadap pengujian utang usaha dapat diilustrasikan dengan dua contoh
a) Mengasumsikan klien memiliki Pengendalian internal yang sangat efektif terhadap pencatatan dan pembayaran akuisisi. Dalam situasi ini verifikasi utang usaha memerlukan sedikit upaya auditor untuk menyimpulkan bahwa Pengendalian internal beroperasi secara efektif.
b) Mengasumsikan bahwa laporan penerimaan tidak digunakan, klien menunda pencatatan akuisisi hingga pengeluaran kas dilakukan, tagihan dibayar beberapa bulan setelah tanggal jatuh tempo. Pada keadaan seperti ini diperlukan pengujian atas rincian saldo utang usaha yang ekstensif untuk menentukan apakah utang usaha telah dinyatakan benar pada tanggal neraca.
(4) Merancang dan Melaksanakan Prosedur Analitis
Penggunaan prosedur analitis digunakan untuk mengungkapkan salah saji utang usaha. Auditor harus membandingkan total beban tahun berjalan dengan tahun sebelumnya untuk mengungkapkan salah saji utang usaha serta akun beban.
Menurut Islahuzzaman ( 2007 ) Keefektifan dan keefisienan hasil pelaksanaan prosedur analitis tergantung pada beberapa faktor yaitu : Sifat Asersi, yaitu asersi dari suatu akun yang kemungkinan salah saji nya tidak akan terlihat dari pemeriksaan bukti rinci atau bila bukti yang rinci tidak langsung tersedia ; Hubungan yang Masuk Akal dan yang dapat Diprediksikan, yaitu Bahwa data yang diperbandingkan harus mempunyai hubungan yang masuk akal dan dapat diprediksikan sehingga auditor dapat mencapai kesimpulan yang benar dari pengujian yang dilakukan ; Ketersediaan Serta Keandalan Data yang digunakan dalam mengembangkan pengharapan auditor, sesuai dengan tingkat keyakinan yang diharapkan dari pelaksanaan prosedur analitis dan ketetapan dari pengharapan sehingga auditor mampu mendeteksi dan memeriksa penyimpangan yang ada baik secara individu atau kelompok.
DAFTAR PUSTAKA
Arrens, A. A., Randal, J. E., & Mark, S. B. 2012. Auditing and assurance service: An integrated approach. Prentice Hall.
Islahuzzaman. 2007. Pengaruh Persepsi Senior Auditor Atas Tingkat Kompetensi Pihak
Pemberi Informasi Terhadap Pelaksanaan Prosedur Analitis. Jurnal Riset Manajemen 7
(01), 93-112. Universitas Widyatama. Bandung
Komentar
Posting Komentar