Audit of the Sales and Collection Cycle

Nama   : Karnika Widyawati
Nomor : 26
Kelas    : B
Tanda Tangan :

Audit Of The Sales and Collection Cycle

Pembahasan bab ini mengenai catatan dan dokumen yang harus di pahami sama auditor, untuk mengaudit. Ada empat fungsi transaksi penjualan yaitu yang pertama adalah fungsi proses pesanan pelanggan bisa dilihat dari formulir, telepon untuk manual, tetapi untuk elektroniknya bisa kita lihat melalui internet ini berguna untuk mengetahui barang yang dipesan oleh pelanggan. Lalu diproses jadi pesanan penjualan untuk menyetujui pemberian kredit kepada pelanggannya, agar diproses ke pengiriman barang dengan penyertaan dokumen pengiriman yang dibuat pada waktu pengiriman seperti contohnya bill of lading yang berisi pengiriman dan penerimaan barang kepada pelanggan biasanya perusahaan menggunakan barcode untuk mengetahui lokasi barang tersebut ada dimana.
 Selanjutnya ada fungsi penagihan dan juga pencatatan penjualan dengan dokumen seperti faktur penjualan, file transaksi, jurnal penjualan, file induk piutang, neraca saldo piutang,  untuk mengetahui berapa banyak penjualan yang diperoleh perusahaan. laporan bulanan untuk mengetahui saldo awal piutang usahanya. Sedangkan fungsi pemrosesan dan pencatatan penerimaan kas terdiri dari penerimaan, penyetoran, dan pencatatan kas berupa uang tunai, cek dan transfer elektronik. Selanjutnya fungsi pemrosesan dan pencatatan retur dan pengurangan penjualan ini membutuhkan memo kredit untuk pengurangan jumlah dari pelanggan karena terjadi return barang dan untuk mencatat retur dan pengurangan penjualan dibutuhkan jurnal retur. Jika piutang pelanggan tidak bisa ditagih maka perusahaan harus menghapusnya karena pelanggan mengalami kebangkrutan dibutuhkan formulir otorisasi piutang tak tertagih.
Untuk merancang pengujian pengendalian dan pengujian substantif atas transaksi penjualan kita sebagai auditor harus memahami terlebih dahulu pengendalian internal penjualan lalu menilai risiko pengendalian dengan empat langkah yaitu :
1.    Auditor membutuhkan kerangka kerja untuk menilai risiko pengendalian,
2.    Auditor harus mengidentifikasi kunci dari pengendalian internal dan kelemahannya bagi penjualan,
3.    Auditor mengaitkan dengan tujuan,
4.    Auditor menilai risiko pengendalian untuk setiap tujuan dengan mengevaluasi pengendalian dan kelemahannya karena ini sangat berpengaruh pada hasil keputusan yang diambil auditor. 
Pengendalian yang dilakukan adalah sebagai berikut : 
pemisahan tugas yang memadai untuk mencegah salah catat mau disengaja ataupun tidak sengaja, bagian penjualan dan bagian penerimaan harus dipisah supaya tidak terjadi penyalahgunaan misalkan bagian penerimaan kas dan bagian penjualan dicatat oleh satu orang kan bisa jadi dia berbuat curang. Otorisasi yang tepat untuk mencegah hilangnya asset perusahaan akibat pengiriman ke pelanggan dan untuk memastikan bahwa penjualan ditagih pada harga yang telah ditetapkan oleh kebijakan perusahaan.Dokumen dan catatan yang memadai untuk mengevaluasi apakah dokumen dan catatan perusahaan sudah memenuhi standar atau belum. Dokumen yang telah dinomori untuk pengarsipan Salinan dokumen secara berurutan supaya dokumen tidak tercecer atau acak acakan. Laporan bulanan untuk pengecekan saldo akun yang tidak sesuai agar dapat segera dikendalikan. Prosedur verifikasi internal untuk mengecek bahwa pemrosesan dan juga pencatatannya telah sesuai dengan tujuan audit. 

Tujuan audit siklus penjualan dan penagihan untuk mengevaluasi apakah saldo akunnya sudah disajikan secara wajar dan sudah sesuai dengan standar yang telah ditetapkan.


sekian yang dapat penulis paparkan, mohon maaf bila ada kata kata yang kurang berkenan boleh ko comment pada kolom komentar yaaa!!!! terimakasihhhhh

Arens Alvin A., Randal J. Elder, Mark S. Beasley, 2006. Auditing & Jasa Assurance service: An integrated Approach






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menyelesaikan Pengujian Dalam Siklus Akuisisi dan Pembayaran: Verifikasi Akun Terpilih

Metodologi untuk merancang pengujian atas rancian saldo utang usaba